Saterdag 16 Maart 2013

Ascaris lubricoides

Ascaris lumbricoides

Hospes dan nama penyakit
Manusia merupakan satu-satunya  hospes Ascaris lumbricoides. penyakit yang disebabkannya disebut askariasis

Distribusi geografik
Parasit ini ditemukan kosmopolit. Survei yang dilakukan di Indonesia antara tahun 1970-1980 menunjukan pada umumnya prevalensi 70% atau lebih

Morfologi dan daur hidup
Cacing jantan berukuran 10-30 cm, sedangkan betina 22-35 cm. Stadiumdewasa hidup di rongga usus muda. Seekor cacing betina dewasa dapat bertelur sebanyak 100.000-200.000 butir sehari, terdiri dari telur yang dibuahi dan yang tidak dibuahi.
Telur yang dibuahi besarnya kurang lebih 60x45 mikron dan yang tidak dibuahi 90x40 mikron. Dalam lingkungan yang sesuai, telur yang dibuahi berkembang menjadi bentuk infektif dalam waktu 3 minggu.
 
Bentuk infektif ini bila tertelan oleh manusia , menetas di usus halus . Larvanya menembus dinding usus halusmenuju pembuluh darah atau saluran limfe, lalu dialirkan ke jantung, kemudian mengikuti aliran darah ke paru. Larva di paru menembus pembuluh darah, lalu dinding alveolus,masuk ke rongga alveolus kemudian naik ke trakea melalui bronkiolus dan bronkus. Dari trakea larva ini menuju faring, sehingga menimbulkan rangsangan pada faring. Penderita batuk karena rangsangan ini dan larva akan tertelan ke dalam esofagus, lalu menuju ke usus halus. Di usus halus larva berubah menjadi cacing dewasa. Sejak telur tertelan hingga cacing dewasa bertelur diperlukan waktu kurang lebih 2 bulan.